ini blog di buat untuk mempermudah anak-anak fakultas kedokteran UNSOED 2010 dalam berbagi segala hal antara yang satu dengan yang lainnya.

Thursday, December 9, 2010

racun karbon monoksida

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA
Sering kita mendengar terjadinya kematian di dalam mobil hal ini disebabkan mobil
tertutup rapat, sistem pergantian udara tidak lancar, mesin mobil dalam keadaan hidup
atau jalan sehingga pembuangan asap yang bocor masuk ke dalam mobil dan perlahanlahan
terhirup oleh orang yang ada di dalam mobil. Salah satu senyawa kimia yang ada
dalam asap hasil pembakaran tidak sempurna adalah gas karbon monoksida (CO) diduga
menjadi penyebab kematian terhadap empat orang tokoh agama dari pondok pesantre di
Kabupaten Kuningan, Indramayu dan Cirebon belum lama ini.
Bahaya karbon monoksida dapat juga terjadi di dalam garasi yang tertutup rapat kira-kira
10 menit. Untuk mencegah terjadinya keracunan, maka semua pintu dan jendela garasi
harus terbuka bila mesin mobil sedang dihidupkan.
Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
mengiritasi, mudah terbakar dan sangat beracuin. Gas Karbon monoksida merupakan
bahan yang umum ditemui di industri. Gas ini merupakan hasil pembakaran tidak
sempurna dari kendaraan bermotor, alat pemanas, peralatan yang menggunakan bahan api
berasaskan karbon dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api, pembakaran
gas, asap tembakau. Namun sumber yang paling umum berupa residu pembakaran mesin.
Banyak pembakaran yang menggunakan bahan bakar seperti alat pemanas dengan
menggunakan minyak tanah, gas, kayu dan arang yaitu kompor, pemanas air, alat
pembuangan hasil pembakaran dan lain-lain yang dapat menghasilkan karbon monoksida.
Pembuangan asap mobil mengandung 9% karbon monoksida. Pada daerah yang macet
tingkat bahayanya cukup tinggi terhadap kasus keracunan. Asap rokok juga mengandung
gas CO, pada orang dewasa yang tidak merokok biasanya terbentuk karboksi
haemoglobin tidak lebih dari 1 % tetapi pada perokok berat biasanya lebih tinggi yaitu
5 – 10 %. Pada wanita hamil yang merokok, kemungkinan dapat membahayakan
janinnya.
Karbon monoksida tidak mengiritasi tetapi sangat berbahaya (beracun) maka gas CO
dijuluki sebagai “silent killer” (pembunuh diam-diam).
Keberadaan gas CO akan sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia karena gas itu akan
menggantikan posisi oksigen yang berkaitan dengan haemoglobin dalam darah. Gas CO
akan mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ vital. Ikatan antara CO dan
heamoglobin membentuk karboksihaemoglobin yang jauh lebih kuat 200 kali
dibandingkan dengan ikatan antara oksigen dan haemoglobin. Akibatnya sangat fatal.
Pertama, oksigen akan kalah bersaing dengan CO saat berikatan dengan molekul
haemoglobin. Ini berarti kadar oksigen dalam darah akan berkurang. Padahal seperti
diketahui oksigen sangat diperlukan oleh sel-sel dan jaringan tubuh untuk melakukan
fungsi metabolisme. Kedua, gas CO akan menghambat komplek oksidasi sitokrom. Hal
ini menyebabkan respirasi intraseluler menjadi kurang efektif. Terakhir, CO dapat
berikatan secara langsung dengan sel otot jantung dan tulang. Efek paling serius adalah
terjadi keracunan secara langsung terhadap sel-sel tersebut, juga menyebabkan gangguan
pada sistem saraf.
Bahaya utama terhadap kesehatan adalah mengakibatkan gangguan pada darah, Batas
pemaparan karbon monoksida yang diperbolehkan oleh OSHA (Occupational Safety and
Health Administration) adalah 35 ppm untuk waktu 8 jam/hari kerja, sedangkan yang
diperbolehkan oleh ACGIH TLV-TWV adalah 25 ppm untuk waktu 8 jam. Kadar yang
dianggap langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan adalah 1500 ppm
(0,15%). Paparan dari 1000 ppm (0,1%) selama beberapa menit dapat menyebabkan 50%
kejenuhan dari karboksi hemoglobin dan dapat berakibat fatal.
Keracunan gas karbon monoksida gejala didahului dengan sakit kepala, mual, muntah,
rasa lelah, berkeringat banyak, pyrexia, pernafasan meningkat, confusion, gangguan
penglihatan, kebingungan, hipotensi, takikardi, kehilangan kesadaran dan sakit dada
mendadak juga dapat muncul pada orang yang menderita nyeri dada. Kematian
kemungkinan disebabkan karena sukar bernafas dan edema paru. Kematian akibat
keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat seluler
(seluler hypoxia). Sel darah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain.
Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah
mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida (CO) dari pada oksigen
(O2). Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan
dengan CO.
Bila terhirup, karbon monoksida akan berikatan dengan Haemoglobin (Hb) dalam darah
membentuk Karboksihaemoglobin sehingga oksigen tidak dapat terbawa. Ini disebabkan
karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat
mengganggu aktifitas seluler lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang
menggunakan sejumlah besar oksigen seperti otak dan jantung. Efek paling serius adalah
terjadi keracunan secara langsung terhadap sel-sel otot jantung, juga menyebabkan
gangguan pada sistem saraf.
Gejala-gejala klinis dari saturasi darah oleh karbon monoksida dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Konsentrasi CO dalam darah Gejala-gejala
Kurang dari 20% Tidak ada gejala
20% Nafas menjadi sesak
30% Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernafasan sedikit
meningkat
30% – 40% Sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya ingat,
lemah, hilang daya koordinasi gerakan
40% - 50% Kebingungan makin meningkat, setengah sadar
60% - 70% Tidak sadar, kehilangan daya mengontrol faeces dan
urin
70% - 89% Koma, nadi menjadi tidak teratur, kematian karena
kegagalan pernafasan
Pertolongan pertama keracunan
Bila terjadi keracunan gas karbon monoksida, maka untuk pertolongan pertama adalah
segera bawa korban ke tempat yang jauh dari sumber karbon monoksida, longgarkan
pakaian korban supaya mudah bernafas. Pastikan korban masih bernafas dan segera
berikan oksigen murni. Korban harus istirahat dan usahakan tenang. Meningkatnya
gerakan otot menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen, sehingga persediaan
oksigen untuk otak dapat berkurang. Segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Siapa yang beresiko keracunan karbon monoksida
- Kasus kematian akibat kebakaran gedung atau bangunan disebabkan karena
keracunan CO, oleh karena itu petugas pemadam kebakaran merupakan yang
beresiko tinggi mendapat keracunan CO
- Pengecat yang menggunakan cat yang mengandung metilin klorida, asapnya mudah
diserap melalui paru-paru dan mudah masuk ke peredaran darah, metilin klorida
ditukar ke karbon monokisida di hati.
- Perokok adalah salah satu kelompok yang beresiko keracunan CO karena asap
tembakau merupakan salah satu sumber CO..
- Bayi, anak-anak dan mereka yang mengalami masalah kardiovaskuler lebih mudah
beresiko keracunan karbon monoksida, walaupun pada kepekatan yang rendah.
Tip - tip mencegah keracunan karbon monoksida
- Periksa semua saluran rumah yang bukaanya menghadap ke luar rumah (pemanas air
dsb) setiap tahun untuk memastikan saluran pengeluaran tidak tersumbat.
- Periksa sistem AC mobil saudara untuk memeriksa kebocoran yang mungkin terjadi
- Periksa pemanas air, pastikan bukaanya sempurna dan saluran tidak bocor.
- Jangan nyalakan mobil di dalam garasi yang tertutup rapat
(Penulis: Dra. Murti Hadiyani - Staf Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan
POM RI)
Daftar Pustaka
1. DR.P.V. Chadha, Karbon Monoksida, Ilmu Forensik dan Toksikologi, Edisi 5 ,
Penerbit Widya Medika Jakarta, 1995.
2. Homan CS, Brogan GX. Carbon Monoxide Poisoning dalam : Viccellio P (Editor).
Handbook of Medical Toxicology, First edition, Little Brown and Co, Boston.1993
3. InfoPOM Badan POM Volume 5 No. 1 Januari 2004, Keracunan Yang Disebabkan
Gas Karbon Monoksida, Jakarta, 2004.
4. Olson, KR, Cargbon Monoxide, Poisoning & Drug Overdose, Fourth edition, Mc.
Graw Hill, Singapore, 2004.
5. Sentra Informasi Keracunan Badan POM, Pedoman Penatalaksanaan Keracunan
Untuk Rumah Sakit, Karbon Monoksida, Jakarta, 2001.
JANGAN PANIK …
Segera Hubungi Kami :
SENTRA INFORMASI KERACUNAN NASIONAL
BADAN POM
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat 10560
Telp. (021) 42889117 ; 4259945
Hp. 081310826879
Fax. (021) 42889117
e-mail : informasi@pom.go.id
pusatiomker@cbn.net.id
Web : www.pom.go.id


sumber : http://www.pom.go.id/public/siker/desc/produk/RacunKarMon.pdf

0 comments:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Post a Comment


Free Counters
Get Your Free Counters