ini blog di buat untuk mempermudah anak-anak fakultas kedokteran UNSOED 2010 dalam berbagi segala hal antara yang satu dengan yang lainnya.

Wednesday, December 8, 2010

kenali warna dan bentuk feses bayi

KENALI WARNA DAN BENTUK FESES BAYI

Quantcast
Sedih rasanya kalau melihat buah hati kita sakit dan kemudian harus opname di rumah sakit, harus diinfus dan dimasukkan obat-obatan ke dalam tubuhnya. Begitu pula apa yang saya rasakan saat putri saya, Shofiya, yang baru berumur 1 bulan harus diopname di rumah sakit karena mencret. Buang air besarnya (BAB) sebenarnya baru 3 kali pada hari itu, tetapi setiap kali BAB agak encer dan banyak sekitar sepertiga gelas, warna kuning,  tanpa darah, menyemprot, berlendir dan berbau. Kemudian setelah diterapi ternyata masih mencret bahkan feses makin cair. Mengingat bahwa pada bayi mudah terjadi dehidrasi jika kekurangan cairan, maka saya segera membawa ke RS.
Oleh karena itu, penting bagi para ibu mengenali feses bayi.
KENALI WARNA DAN BENTUK FESES BAYI

Frekuensi yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai bila warnanya putih atau disertai darah. Kegiatan buang air besar pada bayi kadang membuat khawatir orang tua. Warna, bentuk dan polanya yang berbeda dengan orang dewasa inilah yang kerap menimbulkan kecemasan. Sebelum kita menjadi cemas, berikut penjelasan dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, tentang feses bayi.
WARNA
Umumnya, warna-warna tinja pada bayi dapat dibedakan menjadi kuning atau cokelat, hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi, dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.
Kuning
Warna kuning diindikasikan sebagai feses yang normal. Kata Waldi, warna feses bayi sangat dipengaruhi oleh susu yang dikomsumsinya. “Bila bayi minum ASI secara eksklusif, tinjanya berwarna lebih cerah dan cemerlang atau didominasi warna kuning, karenanya disebut golden feces. Berarti ia mendapat ASI penuh, dari foremilk (ASI depan) hingga hindmilk (ASI belakang).”
Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu di dalam kandung empedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi (mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.
Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula,warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.
Hijau
Feses berwarna hijau juga termasuk kategori normal. Meskipun begitu, warna ini tidak boleh terus-menerus muncul. “Ini berarti cara ibu memberikan ASI-nya belum benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja, sedangkan hindmilk-nya tidak.” Kasus demikian umumnya terjadi kalau produksi ASI sangat melimpah.
Di dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilik) dan ASI belakang (hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu mengisap ASI depan lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak. Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi seringl apar kembali. Sedangkan, ASI belakang (hindmilk) akan terisap kalau foremilk yang keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak. “Lemak ini yang membuat tinja menjadi kuning.”
Nah, kalau bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayi merasa tak nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tapi hijau kuning, hijau dan kuning, bergantian. “Ini berarti bayi mendapat ASI yang komplet, dari foremilk sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplet. Nah, ibu harus mengusahakan agar bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus.”
Sayangnya, di samping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk, anak sudah telanjur diberi susu formula hingga kenyang. Akibatnya, ia hanya mendapat ASI foremilk saja.
Waldi menyarankan, “Berikan ASI secara eksklusif. Perbaiki penatalaksanaan pemberiannya agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk.” Kiatnya mudah, susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke payudara berikutnya.
Merah
Warna merah pada kotoran bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Namun dokter tetap akan melihat, apakah merah itu disebabkan darah dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya.
Jika bayi sempat mengisap darah ibunya pada proses persalinan, maka pada fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang merupakan darah. Umumnya bercak itu muncul selama satu sampai tiga hari. “Jadi, tinggal dites saja, asalnya dari mana ? Dari darah ibu atau darah bayi. ” Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya (bisa cair ataupun bergumpal), dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Kemungkinannya hanya dua, yaitu alergi susu formula bila bayi sudah mendapatkannya, dan penyumbatan pada usus yang disebut invaginasi. Dua-duanya butuh penanganan. Kalau ternyata invaginasi, bayi harus segera dioperasi.
“Darah ini sangat jarang berasal dari disentri amuba atau basiler, karena makanan bayi kan,belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yang kotor.” Kalau penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain,seperti perutnya membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.
Putih / Keabu-abuan
Waspadai segera jika feses bayi yang baru lahir berwarna kuning pucat atau putih keabu-abuan. Baik yang encer ataupun padat. Warna putih menunjukkan gangguan yang paling riskan. Bisa disebabkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu. “Ini berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai tinja, dan ini tidak boleh terjadi karena sudah ‘lampu merah’.  “Waldi menegaskan, bila bayi sampai mengeluarkan tinja berwarna putih, saat itu juga ia harus dibawa ke dokter. Jangan menundanya sampai berminggu-minggu karena pasti ada masalah serius yang harus diselesaikan sebelum bayi berumur tiga bulan. Sebagai langkah pertama, umumnya dokter akan segera melakukan USG pada hati dan saluran empedunya.
“Yang sering terjadi, ibu terlambat membawa bayinya. Dipikirnya tinja ini nantinya akan berubah. Padahal kalau dibiarkan, dan bayinya baru dibawa ke dokter sesudah berumur di atas tiga bulan, saat itu si bayi sudah tidak bisa diapa-apakan lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati. Pilihannyat inggal transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengobatan yangsangat mahal di Indonesia.”
BENTUK
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk sepertit er atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah itu, feses bayi bisa bergumpal-gumpal seperti jeli, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa cairan.
Feses bayi yang diberi ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan merongkol/bulat. Makanya bayi yang mengonsumsi susu formula, kadang suka bebelan (Red: susah buang air besar), sedangkan yang mendapat ASI tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. “Bisa jadi si bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu itu tercemar bakteri yang mengganggu usus.”
Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang-seling susu formula. Misalnya, akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari ASI atau susu formula.
“Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaannya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah, atau keluhan lain, dan jumlahnya sangat banyak serta mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi. Ia harus segera dibawa ke dokter.
FREKUENSI
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu, karena frekuensi BAB bayi tidaksama dengan orang dewasa. Kalau ibu mungkin sehari cuma sekali, jadi kalau anaknya sampai lima kali sehari, ini sudah membuat cemas.”
Padahal frekuensi BAB setiap bayi berbeda-beda. Bahkan, bayi yang sama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di minggu ini dan minggu depannya. “Itu karena bayi belum menemukan pola yang pas. Umumnya di empat atau lima minggu pertama, dalam sehari bisa lebih dari lima kali atau enam kali. Enggak masalah, selama pertumbuhannya bagus.”
Bayi yang minum ASI eksklusif, sebaliknya bisa saja tidak BAB selama dua sampai empat hari. Bahkan bisa tujuh hari sekali. Bukan berarti ia mengalami gangguan sembelit, tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik. Feses yang keluars etelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai banyak lendir, atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan berat badan bayi.
“Jadi yang penting lihat pertumbuhannya, apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus. Kalau tiga hari belum BAB, dan bayinya anteng-anteng saja, mungkin memang belum waktunya BAB.”
HARUS BAB DALAM 24 JAM PERTAMA
Bayi yang pencernaannya normal, akan BAB pada 24 jam pertama setelah dilahirkan. BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijau-hijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel-sel yang diproduksi dalam saluran cerna selama ia dalam kandungan.
BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak. “Ada penyakit yang bisa ditentukan dengan melihat apakah BAB pertama dalam 24 jam terjadi atau tidak,” kata Waldi. Contohnya, penyakit Hirschsprung yang merupakan gangguan pengeluaran tinja akibat tidak adanya syaraf tertentu pada usus sebelah bawah.
BAB ini juga bisa dijadikan patokan oleh dokter kalau bayi mengalami masalah pencernaan di kemudian hari. Misalnya, kalau BAB tidak lancar di minggu berikut. “Bila catatan menunjukkan bahwa si bayi melakukan BAB pada kurun 24jam sesudah lahir, dokter akan mengesampingkan kemungkinan Hirschsprung atau penyumbatan. Jika tidak, dokter akan memikirkan kemungkinan-kemungkinan ini, dan biasanya jawabannya adalah operasi.”
Itulah sebabnya, penting bagi para ibu yang habis bersalin untuk menanyakan pada suster/bidan apakah bayinya sudah BAB dalam waktu 24 jam. Jangan lupa mengingatkan suster/bidan untuk mencatatnya di buku anak, karena catatan ini penting di kemudian hari.
************
Sumber: Artikel dari tabloid Nakita
LanDjuUdt... - kenali warna dan bentuk feses bayi

DAMPAK DAN UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

DAMPAK DAN UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA
Oleh : Indah Kastiyowati, ST. Staf Puslitbang Tek Balitbang Dephan.
PENDAHULUAN
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Penulisan ini kami susun sebagai berikut :
  • Pencemaran udara
  • Dampak pencemaran udara
  • Penanggulangan pencemaran udara
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia
Jenis-jenis pencemaran udara
  • Menurut bentuk : Gas, Pertikel
  • Menurut tempat : Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)
  • Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis
  • Menurut asal : Primer, sekunder
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
  • Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
  • Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
  • Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
  • Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
  • Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
  • Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
  • Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua :
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
  • Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
  • Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis :
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai
dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat Oberkurang terjadilahAsfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu :
  • Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen danxylene.
  • Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :
Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkanlazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2hidrokarbon, SO, Nitrogen OksidaOzon serta berbagai partikel.
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, danPeroxy Acyl Nitrate (PAN).
DAMPAK/PENGARUH PEN-CEMARAN UDARA
Dampak/pengaruh pencemaran udara bisa mempengaruhi terhadap makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat di ihat Tabel 1 dan Tabel 2
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung.
Pencemaran udara disamping berdampak langsung bagi kesehatan manusia/individu, juga berdampak tidak langsung bagi kesehatan. Efek SO2 terhadap vegetasi dikenal dapat menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi daun. Emisi oleh Fluor (F), Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3) mengakibatkan gangguan proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman sayuran yang terkena/mengandung pencemar Pb yang pada akhirnya me-miliki potensi bahaya kesehatan masyarakat apabila tanaman sa-yuran tersebut di konsumsi oleh manusia.
PENANGGULANGAN PEN-CEMARAN UDARA
Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan polutan, Penang-gulangan pencemaran udara berbentuk gas di lihat pada tabel 3
Penanggulangan Polusi udara dari ruangan
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
Ventilasi yang sesuai, yaitu :
  • Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin.
  • Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran.
  • Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.
FiltrasiMemasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengan-dung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.
PENUTUP
Upaya penanggulangan terhadap pencemaran udara diberitahukan tentang berbagai cara untuk penanggulangan dan pencegahan Pencemaraan udara yang tergantung pada sifat dan sumber polutan udara, seperti mengurangi polutan, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendisfersikan polutan. Diharapkan agar keadaan lingkungan tetap sehat dan bersih dari pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
  • Fuad Amsyari.
  • Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan.
  • Fardiaz, S. 1992.
  • Polusi Air & Udara. Yogyakarta : Kanisius.
  • Ryadi, A.S.1982.
  • Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional Surabaya Indonesia.
Tabel 1 Dampak pencemaran udara berupa gas
NO
BAHAN PENCEMAR
SUMBER
DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT
1.

Sulfur Dioksida (SO2)

Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur.
Pembakaran limbah pertanah.
Proses dalam industri.
Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.
  
  
2.
Hidrogen Sulfa (H2S)
Dari kawah gunung yang masih aktif.
Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory)
3.

Nitrogen Oksida (N2O)
Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Berbagai jenis pembakaran.
Gas buang kendaran bermotor.
Peledak, pabrik pupuk.
Menggangu sistem pernapasan.
Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.
4.

Amoniak (NH3)

Proses Industri

Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.
5.

Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon

Semua hasil pembakaran.Proses Industri
.
Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.
Tabel 2 Penanggulangan pencemaran udara benbentuk gas
NO
BAHAN PENCEMAR
PENANGGULANGAN
KETERANGAN
1.
Sulfur Dioksida (SO2)
Hidrogen Suldfida (H2S)
Nitrogen Oksida (N2O)
Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Amoniak (NH3)
Karbondioksidak (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon
Absorbsi
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.
Pembakaran
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200o—1400o F
Reaksi Kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksid atau kapur dicampur arang.
Tabel 3 Dampak Pencemaran udara berupa partikel
NO
BAHAN PENCEMAR
SUMBER
DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT
1.

Debu - partikel

Debu domestik maupun dari industri
Gas buang kendaraan bermotor
Peleburan timah hitamPabrik battere
Menimbulkan iritasi mukosa, Bronchitis, menimbulkan fibrosis paru.
Dampak yang di timbulkan amat membahayakan, karena dapat meracuni sistem pembentukan darah merah .
Menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merahPada anak kecil menimbulkan penurunan kemampuan otakPada orang dewasa menimbulkan anemia dan gangguan tekanan darah tinggi.
2
Benzen
Kendaraan bermotor.Daerah industri.
Menimbulkan gangguan syaraf pusat.
3
Partikel polutan bersifat biologis berupa : Bakteri, jamur, virus, telur cacing.
Daerah yang kurang bersih lingkungannya
Pada pencemaran udara ruangan yang ber AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang mengakibatkan penyakit pernapasan.
Tabel 4 Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel
NO
BAHAN PENCEMAR
PENANG-GULANGAN
KETERANGAN
1.
Debu - partikelTimah hitam (Pb)BenzenPartikel polutan bersifat biologis berupa :Bakteri, jamur, virus, telur cacing.
Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan filterMempergunakan Kolektor MekanisProgram langit biruMenggalakkan penanaman Tumbuhan
Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan, dalam keadaan alamiah (turun hujan) maka polutan partikel dapat turut dibawa bersama air hujan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous dan spray.
Dengan filtrasi dimaksudkan menangkap polutan partikel pada permukaan flter. Filter yang digunakan berukuran sekecil mungkin.
Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi untuk mengendapkan polutan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai silikon. Semakin besar partikel secepat mungkin proses pembersihan
Program langit biru yang dikumandangkan oleh pemerintah Indonesia adalah mengurangi pencemaran udara, khususnya dari akibat transportasi. Ada 3 tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu mengganti bahan bakar, mengubah mesin kendaraan, memasang alat-alat pembersih polutan pada kendaraan.
Mempertahankan “paru-paru” kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai penangkal pencemaran udara.
sumber : http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7

LanDjuUdt... - DAMPAK DAN UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

BAHAYA ABU VULKANIK

BAHAYA ABU VULKANIK

Jumat, 26 November 2010


TEMPO Interaktif,Jakarta-Letusan Gunung Merapi untuk kesekian kalinya terjadi lagi kemarin dinihari. Tak hanya menelan puluhan korban jiwa karena terkena awan panasnya, tapi Merapi juga memuntahkan abu vulkanik yang mengancam kesehatan para pengungsi.


Yang memprihatinkan, abu vulkanik ini tak hanya jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan terbang bersama angin sampai ke Garut dan Bandung. Abu vulkanik diketahui bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit.

Menurut dr Andreas Dewanto, dokter Puskesmas Ngemplak, Sleman, yang bertugas di Posko Glagahmalang, dan kini berpindah tugas ke Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, kandungan abu vulkanik sangat berbahaya. "Kandungan material dari abu yang dimuntahkan itu mengandung S102 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas," katanya. 

Bentuk pasir kuarsa itu tidak bulat layaknya debu biasa. Di bawah mikroskop, pasir kuarsa itu tampak berujung runcing. Ini tentunya bisa melukai saluran pernapasan, mata, bahkan kulit. "Jadi partikelnya memang membahayakan."

Selama berada di Posko Glagahmalang, Desa Glagah Harjo, Andreas mengatakan anak-anak berusia 2-12 tahun adalah korban yang paling banyak terkena dampak abu vulkanik. "Keluhannya paling banyak infeksi saluran pernapasan akut, batuk, pilek, dan iritasi mata," kata Andreas.
Sementara itu, menurut Heru Trisno Nugroho, Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah dr Sardjito, pada hampir mayoritas korban awan panas letusan Gunung Merapi yang dirawat di rumah sakit tersebut, sebagian besar dari mereka mengalami trauma inhalasi karena saluran pernapasan terbakar.
Mereka kesulitan bernapas, sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan (ventilator). 

Masalahnya, Heru mengungkapkan, saat ini rumah sakit kekurangan alat bantu pernapasan itu. Stok alat di rumah sakit menipis, sedangkan jumlah korban terus naik. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Kalau ada alat itu, segera dikirim," dia menerangkan.

Saat meletus, gunung berapi memang umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik mengandung silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluoride. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.

Dr Mukhtar Ikhsan, SpP(K), dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, yang dihubungi Tempo, mengatakan, khusus silika, sebenarnya memang ada di sekitar kita, dan sangat mungkin terhirup dalam kondisi normal. "Tapi kan intensitasnya tidak besar, dan kalaupun terpapar tidak terus-menerus seperti saat bencana seperti Merapi kini," kata Mukhtar.

Dengan intensitas tinggi, bisa jadi bulu-bulu hidung tak cukup kuat menahan serangan partikel polutan berbahaya. Belum lagi ada kemungkinan suhu panas dan gas-gas beracun yang mungkin ikut keluar bersama abu vulkanik. Akumulasi silika dalam paru-paru bisa mengakibatkan silikosis yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru. "Silikosis umumnya menyerang pekerja tambang. Namun mereka terserang silikosis karena paparan silika konsentrasi tinggi dari jangka waktu yang lama," kata Mukhtar.

Muhktar khawatir terhadap kondisi pengungsi yang mungkin mengalami stres, kurang istirahat, dan kurang makanan bergizi, sehingga akan mengakibatkan daya tahan tubuh pengungsi turun. Lemahnya daya tahan tubuh para pengungsi ditambah paparan silika bisa membuat infeksi semakin mudah menyerang.

Pernapasan memang paling mudah terpengaruh oleh abu vulkanik. Tapi besar-kecilnya dampak abu vulkanik sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor, seperti konsentrasi partikel di udara yang sebaiknya kurang dari 10 mikron dalam diameter, frekuensi dan lama pemaparan, kandungan abu, cuaca, serta kondisi kesehatan seseorang.

Cara sederhana menghindari paparan abu adalah menghindari sumber polusi dengan mengungsi. Orang dengan penyakit pernapasan atau hanya gejala harus meninggalkan area paparan tinggi abu vulkanik. Jika konsentrasi silika melebihi batas yang direkomendasikan: lebih dari 50 mikrogram per meter kubik.

Penggunaan masker menjadi suatu keharusan dalam kondisi tingginya tingkat polusi udara seperti dalam bencana Merapi. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Prof Faisal Yunus, MD, PhD, FCCP, sejak letusan Merapi pertama pada 26 Oktober lalu, sudah memprediksi tingginya jumlah pengidap ISPA menyusul letusan Gunung Merapi.

Faisal saat itu menjelaskan, ada sembilan jenis respirator yang direkomendasikan berdasarkan kemampuan menyaring partikel dengan ukuran 0,3 mikron atau satu per 1.000 milimeter, yaitu respirator 95 persen, 99 persen, dan 100 persen, serta kemampuan filtrasi terhadap minyak, yaitu tipe N (Non-resistant to oil), R (Resistant to oil), dan P (oil Proof).

Masker bedah yang terbuat dari kertas atau kain yang banyak beredar sebenarnya hanya menutupi area sekitar hidung. Masker jenis itu memiliki keterbatasan filtrasi karena ada celah di sekitar hidung dan mulut yang memungkinkan tetap masuknya kuman dan polutan yang ada di udara. Respirator lebih memberi perlindungan ketimbang masker bedah. Respirator lebih melindungi dan menyaring partikel berukuran satu mikron. Alat ini terpasang pas di wajah dan berfungsi mencegah kebocoran.

Sayangnya, justru yang beredar di kalangan pengungsi Merapi adalah jenis masker bedah itu. Menurut Andreas, masker ini memang belum memenuhi standar keamanan tubuh manusia. Masker yang paling aman pada situasi sekarang ini, menurut dia, adalah masker jenis N95. "Ini masker mirip untuk pasien isolasi flu burung," katanya.

"Idealnya memang menggunakan respirator N95, tapi kan sangat mahal dan dalam kondisi darurat. Masker apa pun bisa digunakan daripada tidak sama sekali. Memang kurang nyaman, tapi penting dilakukan," kata Mukhtar mengiyakan Andreas.
Untuk mata, Andreas menambahkan, sebaiknya masyarakat menggunakan kacamata goggle guna menahan abu. Pasalnya, kacamata ini bisa menutup rapat sekeliling mata, sehingga abu vulkanik tak akan masuk. 

LanDjuUdt... - BAHAYA ABU VULKANIK

Mengenal dampak abu vulkanik bagi kesehatan

Mengenal dampak abu vulkanik bagi kesehatan


Aktivitas gunung berapi yang meningkat selalu dibarengi dengan semburang abu vulkanik, dalam waktu terakhir beberapa gunung berapi di Indonesia menunjukan peningkatan aktifitas vulkaniknya yang paling parah adalah Merapi yang terkenal dengan wedus gembelnya, selain itu Anak Krakatau, Semeru, Papandayan dan beberapa lainnya juga meningkat.
Letusan gunung Merapi menyebarkan debu vulkanik kemana-mana
Lalu seberapa berbahaya abu vulkanik bagi kesehatan? tentu berbahaya bila kita menghirupnya. Abu vulkanik diketahui bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit. Menurut dr Andreas Dewanto, dokter Puskesmas Ngemplak, Sleman, yang bertugas di Posko Glagahmalang, dan kini berpindah tugas ke Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, kandungan abu vulkanik sangat berbahaya. “Kandungan material dari abu yang dimuntahkan itu mengandung S102 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas,” katanya.
Beberapa hari terakhir abu vulkanik yang keluar bersama material vulkanik lainnya sangat pekat di sekitar Gunung Merapi hingga ke Jawa Tengah
Bentuk pasir kuarsa itu tidak bulat layaknya debu biasa. Di bawah mikroskop, pasir kuarsa itu tampak berujung runcing. Ini tentunya bisa melukai saluran pernapasan, mata, bahkan kulit. “Jadi partikelnya memang membahayakan.” Selama berada di Posko Glagahmalang, Desa Glagah Harjo, Andreas mengatakan anak-anak berusia 2-12 tahun adalah korban yang paling banyak terkena dampak abu vulkanik. “Keluhannya paling banyak infeksi saluran pernapasan akut, batuk, pilek, dan iritasi mata,” kata Andreas.
Tingginya letusan, membuat jangkauan abu vulkanik yang tersebar bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer
Sementara itu, menurut Heru Trisno Nugroho, Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah dr Sardjito, pada hampir mayoritas korban awan panas letusan Gunung Merapi yang dirawat di rumah sakit tersebut, sebagian besar dari mereka mengalami trauma inhalasi karena saluran pernapasan terbakar.Mereka kesulitan bernapas, sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan (ventilator).
Penampakan Abu Vulkanik diperbesar
Penampakan Abu Vulkanik diperbesar
Diperbesar lebih besar lagi penampakan abu vulkanik
Lebih jelas lagi penampakan abu vulkanik
Masalahnya, Heru mengungkapkan, saat ini rumah sakit kekurangan alat bantu pernapasan itu. Stok alat di rumah sakit menipis, sedangkan jumlah korban terus naik. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Kalau ada alat itu, segera dikirim,” dia menerangkan.
Saat meletus, gunung berapi memang umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik mengandung silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluoride. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.
Sangat tajam dan bahaya bagi paru2 serta bisa membuat iritasi
Sangat tajam dan bahaya bagi paru2 serta bisa membuat iritasi
Dr Mukhtar Ikhsan, SpP(K), dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, yang dihubungi Tempo, mengatakan, khusus silika, sebenarnya memang ada di sekitar kita, dan sangat mungkin terhirup dalam kondisi normal. “Tapi kan intensitasnya tidak besar, dan kalaupun terpapar tidak terus-menerus seperti saat bencana seperti Merapi kini,” kata Mukhtar.
Dengan intensitas tinggi, bisa jadi bulu-bulu hidung tak cukup kuat menahan serangan partikel polutan berbahaya. Belum lagi ada kemungkinan suhu panas dan gas-gas beracun yang mungkin ikut keluar bersama abu vulkanik. Akumulasi silika dalam paru-paru bisa mengakibatkan silikosis yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru. “Silikosis umumnya menyerang pekerja tambang. Namun mereka terserang silikosis karena paparan silika konsentrasi tinggi dari jangka waktu yang lama,” kata Mukhtar.
Bandingkan dengan debu biasa yang bulat (tidak tajam)
Bandingkan dengan debu biasa yang bulat (tidak tajam)
Muhktar khawatir terhadap kondisi pengungsi yang mungkin mengalami stres, kurang istirahat, dan kurang makanan bergizi, sehingga akan mengakibatkan daya tahan tubuh pengungsi turun. Lemahnya daya tahan tubuh para pengungsi ditambah paparan silika bisa membuat infeksi semakin mudah menyerang.
Pernapasan memang paling mudah terpengaruh oleh abu vulkanik. Tapi besar-kecilnya dampak abu vulkanik sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor, seperti konsentrasi partikel di udara yang sebaiknya kurang dari 10 mikron dalam diameter, frekuensi dan lama pemaparan, kandungan abu, cuaca, serta kondisi kesehatan seseorang.
Salah seorang pengungsi Merapi yang sedang mengalami gangguan pernapasan akibat abu vulkanik
Salah seorang pengungsi Merapi yang sedang mengalami gangguan pernapasan akibat abu vulkanik
Cara sederhana menghindari paparan abu adalah menghindari sumber polusi dengan mengungsi. Orang dengan penyakit pernapasan atau hanya gejala harus meninggalkan area paparan tinggi abu vulkanik. Jika konsentrasi silika melebihi batas yang direkomendasikan: lebih dari 50 mikrogram per meter kubik. Penggunaan masker menjadi suatu keharusan dalam kondisi tingginya tingkat polusi udara seperti dalam bencana Merapi. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Prof Faisal Yunus, MD, PhD, FCCP, sejak letusan Merapi pertama pada 26 Oktober lalu, sudah memprediksi tingginya jumlah pengidap ISPA menyusul letusan Gunung Merapi.
Bukan hanya berbahaya bagi mahluk hidup tapi juga bisa merusak mesin pesawat
Bukan hanya berbahaya bagi mahluk hidup tapi juga bisa merusak mesin pesawat
Faisal saat itu menjelaskan, ada sembilan jenis respirator yang direkomendasikan berdasarkan kemampuan menyaring partikel dengan ukuran 0,3 mikron atau satu per 1.000 milimeter, yaitu respirator 95 persen, 99 persen, dan 100 persen, serta kemampuan filtrasi terhadap minyak, yaitu tipe N (Non-resistant to oil), R (Resistant to oil), dan P (oil Proof). Masker bedah yang terbuat dari kertas atau kain yang banyak beredar sebenarnya hanya menutupi area sekitar hidung. Masker jenis itu memiliki keterbatasan filtrasi karena ada celah di sekitar hidung dan mulut yang memungkinkan tetap masuknya kuman dan polutan yang ada di udara. Respirator lebih memberi perlindungan ketimbang masker bedah. Respirator lebih melindungi dan menyaring partikel berukuran satu mikron. Alat ini terpasang pas di wajah dan berfungsi mencegah kebocoran.
Betapa bahayanya bila sampai terhirup secara langsung abu vulkanik
Betapa bahayanya bila sampai terhirup secara langsung abu vulkanik
Sayangnya, justru yang beredar di kalangan pengungsi Merapi adalah jenis masker bedah itu. Menurut Andreas, masker ini memang belum memenuhi standar keamanan tubuh manusia. Masker yang paling aman pada situasi sekarang ini, menurut dia, adalah masker jenis N95. “Ini masker mirip untuk pasien isolasi flu burung,” katanya. “Idealnya memang menggunakan respirator N95, tapi kan sangat mahal dan dalam kondisi darurat. Masker apa pun bisa digunakan daripada tidak sama sekali. Memang kurang nyaman, tapi penting dilakukan,” kata Mukhtar mengiyakan Andreas.
Untuk mata, Andreas menambahkan, sebaiknya masyarakat menggunakan kacamata goggle guna menahan abu. Pasalnya, kacamata ini bisa menutup rapat sekeliling mata, sehingga abu vulkanik tak akan masuk.

LanDjuUdt... - Mengenal dampak abu vulkanik bagi kesehatan

Internship

Lulusan FK Wajib Ikut Program Internship
JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mewajibkan lulusan fakultas kedokteran ikut program internship (magang) selama satu tahun. Program itu sebagai salah satu syarat bagi calon dokter yang nantinya akan mengajukan surat tanda registrasi (STR). Surat itu sendiri bakal dipakai untuk mengajukan izin praktik kedokteran.


Wakil Mendiknas, Fasli Jalal mengatakan, pendidikan kedokteran saat ini bakal ditekankan berbasis kompetensi pembelajaran (competence based learning). Sesuai standar internasional dan amanat UU Sisdiknas, program based learning (PBL) wajib diterapkan. Salah satunya, melalui kurikulum berbasis kompetensi.


Sebelumnya, kata Fasli, ada empat mata pelajaran wajib yang harus dipelajari mahasiswa kedokteran. Yaitu, pra klinik dasar (kimia, fisika, biologi, dan matematika), pre klinik (anatomi, biokimia), para klinik (farmakologi, klinik patologi), dan klinik (berbagai ilmu tentang penyakit). Mata pelajaran tersebut diberikan secara terpisah. "Namun, dengan PBL semua ilmu itu dilebur menjadi satu paket," katanya.


Dengan program itu, pembelajaran lebih singkat. Dari normalnya empat tahun bisa dipersingkat tiga tahun. Fasli menyebut, saat ini ada 69 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Sejatinya, kata dia, hampir semua FK telah menerapkan PBL. "Hanya saja, ada yang baru memulai. Ada yang separo jalan dan ada yang hampir selesai," terangnya.


Yang telah melaksanakan PBL dengan tuntas ada 14 FK. Artinya, kata Fasli, 14 FK itulah yang nantinya wajib memulai program internship. Karena FK yang sudah ada PBL yang bisa melaksanakan internship. Program itu sendiri mulai diberlakukan tahun ini. "Nantinya akan disusul semua FK di seluruh Indonesia seiring dilaksanakannya PBL secara tuntas," ujarnya.


Fasli mengatakan, jika satu FK rata-rata meluluskan 100 calon dokter, maka akan ada 1.400 lulusan yang wajib ikut program internship. Mereka bisa ikut internship di puskesmas maupun berbagai rumah sakit daerah. "Selama magang, mereka akan didampingi dokter senior," ujar mantan dirjen dikti itu.


Fasli mengatakan, kebutuhan dokter di Indonesia kurang lebih mencapai 20 ribu orang. Tiap tahun, diprediksikan ada 3.000 sampai 5.000 lulusan kedokteran. Artinya, kebutuhan dokter di Indonesia baru bisa dipenuhi sekitar 6-7 tahun.


Selain itu, kata dia, rasio dokter-pasien di Indonesia idealnya 1:10 ribu. Di negara maju, rasionya sudah 1:5.000. Untuk mencapai rasio 1:10 ribu, diperlukan 210 ribu dokter. "Kalau untuk mencapai formasi ideal, kebutuhannya akan semakin tinggi. Karena kita baru memiliki 80 ribu dokter," sebutnya.


Kendati demikian, kata Fasli, Kemendiknas bersama Kemenkes tidak akan buru-buru mencetak lulusan dokter secara masif. Kuantitas dokter yang dihasilkan harus berbanding lurus dengan kompetensi yang dimiliki. "Untuk itulah internship harus jalan. Sehingga ada balancing antara kebutuhan ideal dengan kebutuhan masyarakat," terangnya.


Fasli menambahkan, internship sendiri sebagai syarat bagi calon dokter untuk memperoleh STR dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Setelah mendapat STR, calon dokter baru bisa mengajukan izin praktik. (jpnn) 


LanDjuUdt... - Internship

Free Counters
Get Your Free Counters